Kamis, 15 April 2010

PERTANIAN

Pada bagian ini akan dipaparkan metode riset yang digunakan dalam penelitian ini. Pada bagian ini akan memuat beberapa hal yang dianggap penting dalam metode penelitian, diantaranya memuat; perbandingan metode penelitian terdahulu, pendekatan penelitian yang digunakan, lokasi penelitian terpilih, sumber data penelitian, alat bantu penelitian, langkah pengumpulan data penelitian yang diperlukan, menimbang keabsahan data penelitian, analisis data penelitian, dan prosedur penelitian yang dijalankan.

Penelitian yang berjudul “Penguatan Kinerja Penyuluh Pertanian Tanaman Pangan Unggulan Kabupaten Semarang Dalam Mendukung Ketahanan Pangan [studi empiris di kecamatan Sumowono, kecamatan Bringin, dan Banyubiru] ini memilih pendekatan kualitatif sebagai model pendekatan penelitian yang digunakan. Pendekatan kualitatif pada penelitian bertajuk “Penguatan Kinerja Penyuluh Pertanian Tanaman Pangan” ini masih minim dihadirkan. Beberapa penelitian terdahulu dengan tajuk yang sama, pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif berbasis dan padat angka. Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini diharapkan mampu memandang masalah secara arif dan mendalam dengan menjawab masalah sehingga diversitas cara pandang dan kebijakan yang diambil dalam merumuskan, mengukur, menilai, dan melihat di masa datang akan bagaimana penguatan kinerja penyuluh pertanian, akan lebih baik dari sebelumnya.

Penelitian dengan pendekatan kualitatif yang dimaksud adalah kegiatan ilmiah dalam menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Artinya data yang dianalisis di dalamnya berbentuk deskriptif dan sedikit angka-angka seperti halnya pada penelitian kuantitatif (diadaptasikan dengan Bogdan dan Tylor dalam Moleong, 2002:3). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan dan menginterpretasi suatu kasus dalam konteksnya secara natural yang sedikit intervensi dari pihak peneliti/ etik (diadaptasikan dengan Salim, 2001:89).

Lokasi penelitian terpilih adalah tiga kecamatan dari enam belas kecamatan yang ada di kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada keragaman tanaman pangan yang terdapat di kabupaten Semarang, dengan memilih sentra komoditi tanaman unggulan. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada studi dokumentasi yang telah ada, rekomendasi dari dinas pertanian tanaman pangan, dan pandangan beberapa pengamat tanaman setempat. Kecamatan Banyubiru merupakan kawasan sentra komoditi padi yang ditanam dalam dua kali musim, dan sedikit komoditi jagung serta sayuran. Pada kecamatan Sumowono merupakan sentra sayuran yang ditanam dalam dua kali musim, dan sedikit komoditi padi serta tanaman jagung. Sedangkan pada kecamatan Bringin merupakan kawasan sentra komoditi tanaman jagung yang ditanam dua kali musim, dan sedikit komoditi padi serta sayuran. Dengan karakteristik sentra komoditi yang berbeda pada tiga kecamatan tersebut, menarik kira untuk dijadikan alternatif dalam meneropong perilaku kinerja penyuluh pertanian tanaman pangan. Karena dengan keterwakilan tiga wilayah tersebut, kerja penyuluh pertanian tanaman pangan kabupaten Semarang dapat diketahui, walaupun nantinya hasil penelitian ini tidak dapat dijadikan barometer ukuran secara umum.

Sumber data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber dokumentasi, wawancara, dan pengamatan. Sumber dokumentasi tiap-tiap kecamatan yang digunakan diantaranya; monografi penduduk, rencana kerja penyuluhan, progama penyuluhan, statistik pertanian, produksi-distribusi-konsumsi dari komoditi tanaman pangan, serta laporan berkala penyuluh bidang saprotan, penyuluh bidang teknologi pertanian, bidang kelembagaan pertanian, bidang pemasaran komoditi, bidang pola tanam, bidang sumber daya petani, bidang sumber daya alam, bidang hama penyakit, dan beberapa laporan berkala lainnya. Data dokumentasi terdahulu dianggap belum cukup dalam mengukur validitas data. Langkah selanjutnya yaitu melakukan kegiatan wawancara untuk mengetahui perilaku kinerja penyuluh, perilaku pertanian, beserta mengetahui apa yang ada di balik data dokumentasi tersebut. Setiap penyuluh dikenakan wawacara berdasarkan desa binaannya dan spesialisasi bidang penyuluhan. Adapun instrumen wawancara untuk penyuluh meliputi sepuluh hal.
Pertama, deskripsi proses penyuluhan dengan tahapan yang sistematis. Kedua, Deskripsi potensi dan kendala penyuluhan . Ketiga, proses penyediaan dan penyebar-luasan informasi tentang teknologi budidaya dan pasca panen komoditas sesuai kebutuhan petani. Keempat, proses menyediakan dan menyebarkan informasi mengenai saprotan, pembiayaan dan pasar bagi petani, dalam mndukung komoditas lokal. Kelima, kegiatan penyuluh dalam menumbuh-suburkan kemitraan usaha antara petani dan pengusaha. Keenam, perlakuan penyuluh dalam meningkatkan akses petani ke lembaga pembiayaan, informasi, sarana produksi pertanian dan pemasaran. Ketujuh, kegiatan penyuluh dalam menumbuh-kembangkan kewirausahaan pada petani dan pelaku usaha agribisnis. Kedelapan, peran aktif dalam menumbuhkan kelembagaan di tingkat petani dan pelaku usaha. Kesembilan, proses fasilitasi kegiatan pertemuan antara kelompok tani oleh penyuluh. Dan kesepuluh, pemikiran penyuluh tentang bagaimana [metode] meningkatkan kinerja penyuluhan dalam mendukung ketahanan pangan nasional (diadaptasikan dari P4BPSDM DEPTAN (2008) dan Subarna, T, dkk, 2006 dengan modifikasi seperlunya)

Hasil wawancara di atas juga dikroscekkan dengan para petani, yang tergabung dalam kelompok tani di tiap-tiap kecamatan. Tiap-tiap wilayah kecamatan dimbil dua kelompok tani, dimana setiap kelompk tani diambil lima orang anggota kelompok tani untuk dilakukan wawancara dengan sepuluh point di atas. Pada bagian inilah penelitian mengalami kendala. Pada umunya hubungan penyuluh dengan kelompok tani adalah hubungan struktural. Hal ini dapat dilihat interaksi penyuluh dalam penyediaan saprotan dan beberapa proyek kegiatan pertanian. Acapkali anggota petani kebingungan dalam menjawab kinerja penyuluh, walaupun demikian, untuk mensiasati ketegangan antara petani dan penyuluh, wawancara dialihkan pada maping kebutuhan petani pra panen dan pasca panen yang dihubungkan dengan intervensi serta keberpihakan penyuluhan dalam memfasilitasi kebutuhan petani. Selain penyuluh dan anggota kelompok tani, wawancara kinerja penyuluh juga dilakukan dengan pegawai bidang penyuluh kabupaten, tokoh masyarakat, pemuda, pedagang, dan pejabat desa setempat.

Penelitian kinerja penyuluh dengan pendekatan kualitatif ini menggunakan beberapa alat bantu penelitian. Alat bantu penelitian tersebut diantaranya; pedoman pengamatan, pedoman wawancara terhadap penyuluh, pedoman wawancara terhadap petani, alat tulis, alat perekam perckapan, alat perekam gambar dalam bentuk foto, dan optimasi kepekaan peneliti dalam melihat, mendengar, merefleksikan data lisan dan gambar.
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, kemudian dilakukan pengolahan data yang ada yaitu analisis data. Analisis data dilakukan dengan cara mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga tema dapat ditemukan dan dirumuskan.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis data secara induktif. Alasan penggunaan analisis data induktif, merujuk pendapat Moleong (2004;5) yaitu sebagai berikut; Pertama, proses induktif lebih banyak menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagaimana yang terdapat dalam data. Kedua, analisis induksi lebih dapat membuat hubungan peneliti-informan menjadi eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel. Ketiga, lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya. Keempat, lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajamkan hubungan-hubungan. Kelima, dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai struktur analitik .
Dalam melakukan analisis data pada penelitian dilakukan beberapa tahapan antara lain tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan terakhir tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang lengkap. Wawancara dan observasi dilakukan di lokasi penelitian seperti yang telah di sajikan pada bagian sumber data dan metode pengumpulan data. Adapun pengumpulan data dalam bentuk dokumen telah dijelaskan di bagian atas.
Proses pengumpulan data dalam bentuk dokumen ini telah dilakukan jauh sebelum penelitian dilaksanakan. Penjajakan awal untuk mengenal lokasi dan tema yang diangkat diantaranya dilakukan dengan membuka informasi dari surat kabar dan internet. Adapaun penelitian dilapangan dilakukan terhitung sejak tanggal 07 Agustus 2008 sampai dengan 07 Oktober 2008.
Reduksi data adalah proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang didapat dari lapangan. Tahap reduksi data dilakukan setelah data penelitian terkumpul. Data yang direduksi yaitu data yang diperoleh melalui wawancara yang telah dipaparkan di bagian sebelumnya. Setelah data diperoleh, kemudian digolongkan berdasarkan sub-sub kajian yang dipelajari. Hal ini dilakukan karena data yang didapat tidak urut dan sifatnya acak. Data hasil wawancara dari beberapa informan terpilih seringkali tidak mengena, sehingga beberapa hasil wawancara tidak semuanya disajikan dalam hasil penelitian. Kegiatan yang reduksi data yang dilakukan antara lain menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan akhir dapat dicapai berdasarkan fokus kajian yang dipelajari yang kemudian dapat ditarik kesimpulan dan verifikasi.

Tahap penyajian data merupakan seni menampilkan hasil penelitian dari permasalahan pokok yang dikaji. Penyajian data ini menggunakan sajian deskriptif yang ditampilkan dengan jenis kutipan tidak langsung, gambar, bagan, tabel dan pointers. Kemudian pada bagian analisis data disederhanakan sajiannya dalam bentuk tabel untuk pengklasifikasian atau perbandingan agar mudah dipahami. Selanjutnya pada tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data baru dalam mengambil keputusan yang didasarkan pada reduksi data dan penyajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian.

Untuk kemudahan penelitian di lapangan, dilakukan desain prosedur penelitian. Adapun desain prosedur penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap pralapangan, tahap pekerjaan dan tahap analisis data. Tahap pra lapangan yang dilakukan meliputi; kegiatan menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perijinan, menjajaki dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian, dan persoalan etika penelitian. Tahap kedua yaitu pekerjaan lapangan meliputi tiga bagian, yaitu; memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta mengumpulkan data. Kemudian tahap analisis data meliputi pengkajian konsep dasar, menemukan dan merumuskan tema utama, demikian paparan metode penelitian ini dilakukan.

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus